SMAN 2 KOTA TANGERANG
Disusun oleh : SAWALUDIN RL, S.PD.,M.M
Segala puji bagi
Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan jasmani dan rohani, sehingga kami
bisa menyelesaikan modul ini.
Modul ini bertujuan
untuk membantu siswa SMA dalam memahami dan membangun pengembangan konsep –
konsep Evolusi agar lebih terarah. Kami berharap bahwa modul ini juga dapat
menambah referensi bagi siswa SMA dalam pembelajaran Biologi.
Dalam buku ini
mengulas tentang pendahuluan Evolusi
sebagai perspektif dasar evolusi, bukti-bukti adanya evolusi,dan
mekanisme evolusi, tugas mandiri dan latihan soal.
Kami mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyusun buku ini. Kami juga berharap semoga buku ini dapat bermanfaat
bagi pembaca khususnya pelajar SMA/MA.
Permohonan maaf juga
kami sampaikan kepada pembaca. Kami menyadari akan adanya kekurangan dan
kelemahan dalam pembuatan buku ini ,oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan buku ini dimasa yang akan
datang.
Tangerang, Januari
2021
Penyusun
Petunjuk Penggunaan Modul
Petunjuk Bagi Siswa
Untuk memperoleh
prestasi belajar secara maksimal, maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan
dalam modul ini antara lain:
Bacalah dan pahami
materi yang ada pada setiap kegiatan belajar. Bila ada materi yang belum jelas,
siswa dapat bertanya pada guru.
Kerjakan setiap tugas
diskusi terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
Jika belum menguasai
level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau
bertanyalah kepada guru.
Petunjuk Bagi Guru
Dalam setiap kegiatan
belajar guru berperan untuk:
Membantu siswa dalam
merencanakan proses belajar
Membimbing siswa
dalam memahami konsep, analisa, dan menjawab pertanyaan siswa mengenai proses
belajar.
Mengorganisasikan
kegiatan belajar kelompok.
KI PENGETAHUAN (KI
3) |
Memahami
,menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah |
KI KETERAMPILAN (KI
4) |
Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan |
Kompetensi Dasar (KD) |
Menjelaskan teori,
prinsip dan mekanisme evolusi serta pandangan terkini para ahli terkait
spesiasi |
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………….
i
PETUNJUK
PENGGUNAAN MODUL……………………………………………ii
DAFTAR
ISI………………..……………………………………………………….iii
DAFTAR
GAMBAR…………..……………………………………………………iv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………..…………………. 1
BAB
II EVOLUSI………..…………………………………………………………. 3
1.
Jenis-Jenis Evolusi ……….………….…………………………………………..3
2
Teori Asal-Usul Kehidupan ……………….……………………………………5
3
Teori Evolusi ………..………………..………………………………………….17
BAB
III TEORI EVOLUSI PARA AHLI…….…….………………….………. 22
1 Teori Evolusi Lamarck…………………………………………………………22
2 Teori
Evolusi Weismann……………………….…………………………….. 23
3.
Teori Evolusi Wallace………………………….………………………………23
4.
Teori Evolusi Darwin dan Wallace………...……..…………………………..24
5.
Perbedaan teori Evolusi Darwin dan Lamarck………..…………………….24
BAB
IV BUKTI PETUNJUK ADANYA EVOLUSI …….…….…….………. 28
BAB
V MEKANISME TERJADINYA EVOLUSI ……….……….………….31
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………….…………………..
40
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1 Filogenik………………………………………………………… 3
Gambar
2 Anak monyet…………..………………………………….…….. 4
Gambar
3 Experiment Redi.…………………………………………..…… 4
Gambar
4 Ilustrasi Redi..…………………………………………….…….. 4
Gambar
5 Patung Spallanzani……………..……………………………….. 5
Gambar
6 Experiment Spallanzani..………………………………….……. 5
Gambar
7a Louis Pasteus…………..………………………………….……. 6
Gambar
7 Experiment Pasteur..……………………………………….…… 6
Gambar
8 Alat Miller………………………………………………………..…..8
Gambar
9 Makroevolusi……....…………………………………………… 14
Gambar
10 Mikroevolusi……....……………………………………………14
Gambar
11 Divergen…………....……………………………………………15
Gambar
12 Lamarck…..……....………………………………….………… 16
Gambar
13 Jerapah teori Lamarck…………………………………………18
Gambar
14 Jerapah teori Darwin.…………………………………………..19
Gambar
15 skema petunjuk adanya evolusi…………………….……….… 20
Gambar
16 Seleksi alam…….....…………………………………….……… 23
BAB I
PENDAHULUAN
Evolusi merupakan
salah satu teori
maupun cabang dalam khasanah ilmu pengetahuan. Teori
tersebut menyatakan terjadinya sebuah perubahan pada makhluk hidup atau spesies
secara gradual (perlahan- lahan). Perubahan yang dihasilkan membutuhkan waktu
yang cukup lama dalam menghasilkan spesies atau makhluk hidup yang baru. Teori
evolusi menjadi sebuah teori yang tenar ketika dipopulerkan oleh seorang ilmuan
Inggris Chalres Darwin (1809-1882). Teori evolusi Darwin dihasilkan dari sebuah
ekspedisi yang Darwin lakukan pada saat pelayaran menjelajahi daratan maupun
lautan Amerika Selatan.
Teori
evolusi Darwin merupakan penyempurna dari teori evolusi sebelum-sebelumnya.
Teori evolusi sudah jauh hari muncul zaman yunani kuno. Pertama kali teori
tersebut dipopulerkan oleh Thales (600 SM), yang menyatakan air adalah induk
asal usul serta sumber adanya sesuatu. Anaximander (611–547 SM0, menyatakan
makhluk hidup berasal dari lumpur yang dipanasi oleh sinar matahari.
Aristoteles (384–322 SM), menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda
mati (Abiogenesis), Heraklitus,
menyatakan bahwa segala
sesuatu dirubah menjadi
bentuk baru. Hal tersebut menjadi tonggak sejarah perkembangan teori
evolusi.
Namun
seiring dengan perjalanan waktu teori evolusi mengalami penyempurnaan atau
modifikasi hingga sampai saat ini. Seperti halnya teori evolusi Darwin menjadi
teori evolusi sintesis modern. Dengan teoritersebut hingga sampai saat ini
menjadi populer dikalangan masyarakat umum. Didalam gagasan teori evolusinya
yang Darwin jelaskan dalam bukunya The On the Origin of Species terdapat dua
pokok gagasan yang Darwin jelaskan dalam bukunya tersebut. Pertama adalah
spesies-spesies yang ada sekarang ini merupakan keturunan dari spesies
moyangnya. Diedisi pertama bukunya,
Darwin tidak menggunakan
kata evolusi. Darwin menyebutnya
modifikasi keturunan (descent with modifcation). Gagasan utama yang kedua
adalah seleksi alam sebagai mekanisme modifikasi keturunan (Luthfi dan
Khusnuryani, 2005: 6).
Secara
resmi teori evolusi Darwin dapat dikonsumsi oleh khalayak publik saat bukunya The Origin of Species, by Means of Natural
Selection or the Preservation of
Favoured Races in the Strunggle for Life (1859) dipublikasikan. Berbagai
respon negatif bermunculan
sehingga menjadikan teori evolusinya kontroversial ditengah-tengah
masyarakat. Pada ahirnya dengan latarbelakang tersebut Darwin menerbitkan buku
The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex (1871) yang dijadikan
sebagai penguat gagasan
evolusinya. Menurut Michael
H. Hart (2009) karya Darwin ini merupakan penyempurna
teori evolusinya. Buku yang mendukung
pemikiran bahwa manusia
merupakan keturunan makhluk yang mirip kera ini menambah minyak
pada api perdebatan yang masih berkobar.
Dari gagasan tentang teori
evolusinya, Darwin tidak pernah menyatakan ataupun mengungkapkan bahwa manusia
berasal dari kera.
Akan tetapi dengan
pengklasifikasian kera (primat) yang masuk kedalam ordo manusia telah memicu
kesimpulan bahwa manusia merupakan keturunan kera. Teorinya tersebut telah
merebak ditengah masyarakat bersamaan dengan karyanya yang telah menyebar
keseluruh penjuru dunia. Didalam stigma masyarakat bahwa teori evolusi merupakan teori yang menjelaskan mekanisme
perubahan yang terjadi
pada manusia yang berubah dari kera.
Dari
awal kemunculan teori evolusi Darwin telah
memunculkan polemik dari berbagai kalangan naturalis (ilmuan), akademisi
maupun agamawan. Ketidaksepakatan terhadap
konsep evolusi Darwin
diawali oleh Uskup Samuel
Wilberforce pada saat pertemuan British
Assoc Darwintion for the Advancement of Scince (sekarang dikenal sebagai BA),
diadakan di Oxford University Museum
pada 1860 (The Natural History Museum, 2008: 2).
Pembahasan
kebenaran atau kesahihan teori evolusi hingga sampai saat ini menjadi sebuah
pembahasan yang belum menemukan sebuah konklusi. Berbagai
klaimpun terjadi diantara kubu
yang menganggap bahwa pendapat
masing-masing yang paling benar. Hal demikian terlihat jelas terutama
dari kalangan evolusionis
(pendukung) ataupun kreasionisme
(penentang).
Dari
kalangan evolusionis menganggap bahwa teori tersebut merupakan sebuah kebenaran
yang tak dapat disangkal dengan berbagai bukti-bukti yang telah diselesaikan.
Sedangkan dari kalangan yang kontra terhadap teori evolusi, menganggap bahwa
teori evolusi merupakan sebuah ajaran atau paham (teori) yang sesat, karena
tidak sesuai dan telah menyimpang dari ajaran-ajaran agama samawi. Terutama
ketika dikorelasikan dengan teks-teks kitab suci agama samawi (Yahudi, Kristen
dan Islam).
Ketidaksepakatan terhadap
teori evolusi tersebut
melahirkan gagasan Kreasionisme (teori penciptaan) yang menjadi sebuah
antitesis terhadap teori Darwin. Kata kreasionisme berasal dari bahasa latin
creatio yang berarti penciptaan. Kreasionisme sebagai alairan teologi dan
filsafat menyangkal sama sekali adanya evolusi atau hanya mengakuinya dalam
arti horizontal antara jenis (species) tumbuhan atau binatang yang sama, tetapi
tidak dalam arti vertikal antara jenis-jenis yang berlainan, apalagi dari
binatang menuju manusia (Dahler, 2011:73).
Sebagai
kalangan agamawan mengaggap kreasionisme sesuai dengan ajaran agama. Karena hal tersebut sudah tersirat
atau dinashkan dalam kitab suci agama samawi. Seperti halnya Harun Yahya yang
merupakan pioner kreasionisme islam yang tampil didepan dalam mengkampayekan
kreasionisme dari presfektif islam. Harun Yahya dan penganut kereasionisme
islam mencoba menukil dalil Al-Quraan sebagai sebuah pijakan untuk menolak
teori evolusi. Seperti surat At Tin 4 dan Al- Baqarah 30:
“Sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang
sebaik-baiknya.” (At-Tin : 4).
"Ingatlah ketika
Tuhanmu berfirman kepada
para Malaikat :
‘Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di mukbumi’. Mereka berkata : ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi
itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau
dan mensucikan Engkau?’. Tuhan berfirman : ‘Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tdak kamu ketahui’."(QS. Al Baqarah (2) : 30)
Ayat-ayat
penciptaan dalam kitabullah tersebut dijadikan sebagai legitimasi dalam
melahirkan kreasionisme untuk menggantikan teori evolusi.
BAB II
EVOLUSI
1.
Jenis-Jenis
Evolusi
1.
Evolusi Kosmik
Yang dimaksud dengan evolusi
kosmik adalah evolusi yang berlangsung di lingkungan abiotik atau lingkungan
yang tidak dapat hidup. Adapula teori evolusi kosmik ini dijelaskan kembali
bahwa bumi tercipta dari ledakan galaksi di jutaan tahun yang lalu. Sejak itu
bumi
2.
Evolusi Organik/Organis/Biologi
Merupakan jenis evolusi yang terjadi
pada makhluk hidup di lingkungan biotik yang hidup dari generasi sudah mengalami proses evolusi
atau suatu perubahan.ke generasi yang selanjutnya.
Evolusi adalah perubahan (pertumbuhan dan
perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan atau sedikit demi
sedikit membentuk spesies baru. Disebut spesiasi.
Evolusi merupakan
cabang biologi yang mempelajari sejarah asal-usul makhluk hidup dan keterkaitan
genetik antara makhluk hidup satu dengan yang lain.
Evolusi biologi mencakup dua peristiwa yaitu:
§
Evolusi anorganik, merupakan evolusi mengenai asal usul makhluk hidup yang
ada di muka bumi ini berdasarkan fakta dan penalaran teoritis;
§
Evolusi organik (evolusi biologis) merupakan evolusi filogenetis, yaitu mengenai asal usul spesies dan hubungan kekerabatannya.
Gb.1 Filogenik
2.
Teori Asal Usul kehidupan
Bagaimana kita bisa lahir? Okay, ganti pertanyaan. Bagaimana makhluk hidup
bisa ada di dunia ini? Sebagian dari kamu mungkin akan berpikir mengenai teori
Big Bang, teori evolusi, atau kalau sudah mentok banget akan menjawab “dari sananya” sambil
garuk-garuk kepala. Nah, di dalam ilmu biologi ternyata ada yang
namanya teori asal usul kehidupan.
Ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Seperti apa teorinya? Mari
simak penjelasannya!
Sejak zaman dahulu, beberapa ahli sudah mengeluarkan
berbagai pendapat mengenai asal usul makhluk hidup yang ada di bumi. Kita mulai
dari teori yang tertua ya, yaitu:
1. Teori Abiogenesis (generatio spontanea)
Teori abiogenesis adalah teori yang menyatakan
bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Aneh, kan? Tapi,
begitulah pandangannya di masa lampau. Ini terjadi karena orang-orang pada
zaman dulu mendapatkan fakta dari hal yang dia lihat saja. Bagaimana orang pada
masa itu menganggap ikan dan katak berasal dari lumpur karena melihat makhluk
itu “muncul dari lumpur”. Bagaimana mereka berpikir bahwa cacing berasal dari
tanah?
Aku lahir dari mana? (Sumber: giphy.com)
Gb. 2 Anak monyet
Seperti yang terlihat dari isi
teorinya, penganut dari abiogenesis adalah ilmuwan-ilmuwan di masa lampau
seperti Aristoteles (384-322 SM) yang kemudian, Antony an Leuwenhoek,
seorang Belanda, pada tahun 1677 ikut mendukungnya. Antony memerlihatkan,
melalui mikroskopnya, bahwa makhluk renik berasal dari jerami yang direndam.
Lalu, pada abad ke-19, teori ini disanggah.
2. Teori Biogenesis
Teori biogenesis adalah teori asal usul
kehidupan yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup lain. Adapun para ilmuwan yang mengemukakan teori ini Francesco
Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Mereka melakukan pengamatan
tersendiri yang lebih terencana dan terstruktur.
Supaya lebih jelas, kita bahas saja, ya, pengamatan
dari masing-masing ilmuwan ini.
Percobaan Francesco Redi
Gb.3. Experimen Redi
Gb. 4 Ilustrasi Francesco Redi (Sumber:
timetoast.com)
Francesco Redi adalah orang pertama yang melakukan
percobaan untuk menyanggah teori abiogenesis. Redi membuat percobaan dengan
memasukkan daging ke dalam dua buah toples; toples tanpa penutup (terbuka) dan
toples dengan penutup.
Setelah beberapa hari diamati, muncul larva di
daging dalam toples yang terbuka. Sementara daging di toples yang tertutup
bersih. Redi pun berkesimpulan bahwa belatung tersebut berasal dari lalat-lalat
yang masuk ke dalam toples dan bertelur di sana. Tidak berhenti sampai di situ,
Redi kembali membuat percobaan untuk meyakinkan kesimpulannya.
Dia memodifikasi toples yang digunakan dengan
membuat tutup yang terbuat dari kain kassa. Hal ini dia lakukan agar udara dari
luar bisa masuk dan terjadi pembusukan daging, tetapi lalat tidak dapat masuk
sehingga mencegah munculnya telur lalat. Hasilnya? Daging tersebut
membusuk, dan tidak ada larva yang lahir.
Percobaan Lazzaro Spallanzani
Gb. 5 Patung Lazzaro Spallanzani (Sumber:
spallanzani.it)
Hampir mirip dengan percobaan yang dilakukan oleh
Redi, Spallanzani berusaha membuktikan bahwa munculnya organisme berasal dari
organisme lain yang hidup. Spallanzani melakukan pengujian dengan memanaskan
air kaldu (rebusan daging) di dua tempat yang berbeda.
Setelah dipanaskan, masing-masing wadah diberikan
kondisi yang berbeda: wadah yang pertama diberi penutup, sementara wadah
satunya dibiarkan terbuka.
Gb. 6. Percobaan Lazzaro
Spallanzani (Sumber: timetoast.com)
Setelah didiamkan beberapa hari, terlihat bahwa di
wadah yang terbuka, kondisi air kaldu menjadi keruh dan aromanya busuk. Di sisi
lain, kondisi air kaldu pada wadah yang tertutup tetap jernih. Kok bisa? Ini
terjadi karena adanya aktivitas mikroorganisme yang berasal dari udara bebas.
Gb.7a Louis
Pasteur (Sumber: thefamouspeople.com)
Meskipun sudah dilakukan
penelitian oleh Redi dan Spallanzani, teori abiogenesis tetap berdiri. Para
pendukungnya menyangkal kesimpulan yang dibuat oleh Spallanzani dan mengatakan
bahwa mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak ada udara. Menurut mereka, udara
dibutuhkan untuk menyokong kehidupan.
Gb.7
Percobaan Louis Pasteur
Sampai akhirnya Louis Pasteur, ahli biokimia
kebangsaan Perancis, berhasil menyempurnakan percobaan Spallanzani. Sekaligus
mematahkan teori abiogenesis. Pasteur memodifikasi salah satu wadah yang
digunakan Spallanzani dengan wadah labu berleher panjang. Untuk apa? Leher
panjang ini berguna sebagai indikator yang memberitahukan bahwa masih ada hubungan antara labu dan udara di luar (masih ada oksigen
untuk mikroorganisme hidup).
§
Ilustrasi
oleh Megan Whitaker
Lalu bagaimana hasilnya?
Setelah dipanaskan dan didiamkan beberapa hari,
ternyata air kaldu yang ditempatkan di labu berleher panjang tetap jernih.
Tetapi, di bagian ujung lehernya muncul banyak debu dan kotoran. Sementara pada
wadah yang terbuka, mengandung mikroorganisme.
Eksperimen ini pun mematahkan teori abiogenesis dan
menghasilkan teori baru dengan 3 isi sebagai berikut:
1) Omne vivum ex ovo: Semua makhluk hidup
berasal dari telur
2) Omne ovum ex vivo: Semua telur berasal
dari makhluk hidup
3) Omne vivum ex vivo: Semua makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup.
Refleksi 1 :
Alexander
Oparin meninggal pada 21 April 1980 (umur 86) di Moskow, Rusia RSFS, Uni Soviet
dimakamkan di
Pemakaman Novodevichy di Moskow.
Teori Evolusi Biokimia
Alexander Oparin -
Penggagas Teori Kehidupan Berasal dari Laut
Teori ini mencoba menggali informasi asal usul
makhluk hidup dari sisi biokimia. Menurut Oparin dalam bukunya yang berjudul
The Origin of Life (1936) menyatakan bahwa asal mula kehidupan terjadi
bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi beserta atmosfernya.
Oparin menjelaskan bahwa pada mulanya atmosfer
bumi purba terdiri atas metana (CH4), amonia (NH3), uap air (H2O), dan gas
hidrogen (H2). Oleh karena adanya pemanasan dan energi alam, berupa sinar
kosmis dan halilintar, gas-gas tersebut mengalami perubahan menjadi molekul
organik sederhana, sejenis substansi asam amino.
Selama berjuta-juta tahun, senyawa organik itu
terakumulasi di cekungan perairan membentuk primordial soup, seperti semacam
campuran materi-materi di lautan panas. Tahap selanjutnya, primordial soup ini
membentuk monomer. Monomer bergabung membentuk polimer. Polimer membentuk
agregasi berupa protobion. Protobion adalah bentuk awal sel hidup yang belum
mampu bereproduksi, tetapi mampu memelihara lingkungan kimia dalam tubuhnya.
Di samping itu, protobion juga telah memperlihatkan sifat yang berhubungan
dengan makhluk hidup, seperti dapat melakukan metabolisme, kemampuan menerima
r4ngsang, dan bereplikasi sendiri. Terbentuknya polimer dari monomer-monomer
telah dibuktikan oleh Sydney W. Fox. Dalam percobaannya, Fox memanaskan 18–20
macam asam amino pada titik leburnya dan didapatkan protein.
Pendapat Alexander Oparin mendapat dukungan dari ahli kimia Amerika Serikat,
bernama Harold Urey. Urey menyatakan bahwa atmosfer bumi purba
terdiri atas gas-gas metana (CH4), amonia (NH3), uap air (H2O), dan gas
hidrogen (H2). Dengan adanya energi alam (berupa halilintar dan sinar kosmis),
campuran gas-gas tersebut membentuk asam amino
Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey
(1893) menyatakan bahwa pada suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul zat
seperti Metana (CH4), Uap air (H2O), Amonia(NH2),
dan karbon dioksida (CO2) yang semuanya berbentuk uap.
Karena
adanya pengaruh energi radiasi sinar kiosmis serta aliran listrik halilintar
terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-zat hidup. Teori
evolusi Kimia dari Urey tersebut biasa dikenal dengan teori Urey.
Menurut
Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan menyerupai virus
saat ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan
menjadi berbagai jenis makhluk hidup. Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup
dari berbagai molekul zat di atmosfer tersebut didukung kondisi sebagai berikut
:
1.
Kondisi
1: tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia, Uap air, dan hydrogen yang
sangat banyak di atmosfer bumi
2.
Kondisi
2: adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi
sinar kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi membentuk molekul zat
yang lebih besar
3.
Kondisi
3: terbentuknya zat hidup yang paling secerhana yang susunan kimianay dapat
disamakan dengan susunan kimia virus.
4.
Kondisi
4: dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat hidup yang terbentuk
tadi berkembang menjadi seejnis organisme (makhluk hidup yang lebih kompleks
STANLEY MILLER: EKSPERIMEN AWAL MULA KEHIDUPAN
ORGANIK DI BUMI
Percobaan ini merupakan bagian dari
pengujian teori Alexander Oparin dan J. B. S. Haldane yang menyebutkan bahwa
keadaan Bumi di masa lalu sangat mendukung terjadinya reaksi kimia yang dapat
menyintesis senyawa organik yang lebih kompleks dari sintesis senyawa
sederhana.
Dari teori-teori yang berkembang yang menjelaskan asal usul dari kehidupan di
bumi, teori naturalis merupakan teori yang paling masuk akal dan Stanley Miller
adalah salah satu tokoh dari teori naturalis. Dengan kegeniusan Stanley Miller
di Universitas Chicago pada tahun 1953 berhasil menciptakan suatu alat
percobaan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh beberapa tokoh teori
naturalis sebelumnya.
Gb. 8
Alat Stanly Miller
Tokoh-tokoh naturalis berpendapat "terjadinya mahluk hidup berasal dari
reaksi kimia CH4, NH3, H2 dan H2O". Oleh Miller, alat percobaannya itu
dirancang kurang lebih sama dengan kondisi pada keadaan pada awal terbentuknya
bumi. Percobaan Urey–Miller adalah percobaan yang menyimulasikan keadaan Bumi
di masa lalu dan menguji terjadinya abiogenesis atau kehidupan organik
biologi awal dari reaksi zat-zat kimia, energi serta waktu yang sangat lama
yang terjadi di Bumi pada masa lalu. Stanley Miller dan Harold Urey di
Universitas Chicago dan nantinya menjadi Universitas California, San Diego.
Hasilnya diterbitkan satu tahun kemudian.
Penjelasan cara kerja percobaan Miller.
Terlebih dahulu alat percobaan dikosongkan menggunakan pompa hampa udara.
1. Gas-gas berupa CH4, NH3, H2 dan H2O (semua dalam bentuk gas) dimasukkan ke
dalam tabung A pada alat percobaan.
2. Tabung berisi air dipanaskan sampai mendidih sehingga timbul uap air yang
akan naik dan bersama dengan gas-gas tadi mengalir di dalam saluran pipa menuju
ke tabung B
3. Di dalam tabung B dipasang elektrode yang dialiri listrik dari sumber
listrik bertegangan tinggi, sehingga di dalam tabung B terjadi loncatan api
listrik. Di tempat itulah terjadi reaksi kimia dari campuran gas kimia
sebelumnya tadi.
4. Hasil dari reaksi kimia tersebut kemudian turun menuju ke saluran C. Pada
saluran terdapat alat pendingin sehingga hasil reaksi terjadi kondensasi
(pendinginan) dan akhirnya terbentuklah embun, dan hasil senyawa kimia yang
terbentuk akan mengalir melalui keran.
5. Hasil senyawa kimia yang terbentuk
tersebut kemudian diamati dan dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa senyawa
yang terbentuk adalah senyawa asam amino.
Percobaan yang dilakukan oleh Miller ini membuktikan bahwa teori yang diajukan
oleh Dr. Oparin adalah benar. Reaksi kimia yang terjadi menghasilkan senyawa
asam amino dan asam amino tersebut merupakan dasar dari kehidupan. Setelah
kematian Miller pada tahun 2007, ilmuwan memeriksa botol kecil yang digunakan
oleh Miller dan menemukan bahwa terdapat lebih dari 20 macam asam amino yang
dihasilkan dalam percobaan ini.
Jumlah tersebut jauh lebih besar dari yang dilaporkan oleh Miller, dan lebih
dari 20 di antaranya muncul secara alami dalam kehidupan. Terlebih lagi,
beberapa bukti menunjukkan bahwa atmosfer Bumi masa kuno ada potensi memiliki
komposisi yang lebih kompleks dari gas yang digunakan dalam percobaan
Miller-Urey, dan lebih mendukung karena keadaannya lebih terbuka daripada
percobaan di lab.
Bukti-bukti menunjukkan terjadinya letusan vulkanik empat miliar tahun yang
lalu, energi petir, cahaya matahari, kelembaban, reaksi kimia dari alam dan
gunung-gunung yang mengeluarkan karbon dioksida (CO2), nitrogen (N2),
hidrogen sulfida (H2S), dan sulfur dioksida (SO2) ke atmosfer serta yang terpenting
adalah adanya ruang dan waktu. Percobaan yang menggunakan gas-gas tersebut dan
gas dalam percobaan Miller-Urey berhasil menghasilkan molekul yang lebih
beragam.
Dan dari reaksi tersebut terbentuklah awal mula kehidupan kuno di Bumi yang
sangat sederhana yaitu satu sejenis virus yang dikatakan hidup juga tidak mati
pun juga tidak, ganggang bersel satu dan juga mahluk bersel tunggal sejenis
bakteri dan semakin kompleks ke depannya [1] yang kemudian
muncullah dalam proses itu mahluk cerdas yang disebut manusia dan potensi
mahluk cerdas lainnya selain manusia ke depannya, hal ini disebut evolusi
oleh Darwin.
Refleksi 2 :
Buatlah kesimpulan eksperimen Stanley Miller !
Latihan soal A1
1. Paham
Abiogenesis menyatakan bahwa ….
a. makhluk hidup berasal dari benda mati
b. makhluk hidup berasal dari telur
c. setiap telur berasal dari makhluk hidup
d. setiap makhluk hidup akan berkembang biak
e. makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
2. Abiogenesis sama artinya dengan ….
a. Omne vivum ex vivo
b. Generatio spontanea
c. Omnis cellula e cellula
d. Omne ovum ex ovo
e. Biogenesis
3. Semboyan paham biogenesis, antara lain omne vivum ex vivo, artinya ....
a. semua kehidupan berasal dari benda mati
b. semua telur akan berkembang menjadi makhluk hidup
c. semua kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya
d. semua makhluk hidup berasal dari telur
e. terjadinya makhluk hidup dari telur secara spontan
4. Teori abiogenesis mulai runtuh setelah ditemukannya mikroskop. Tokoh yang
pertamakali menemukan mikroskop adalah….
a. Robert Hooke
b. Antonie Van Leuwenhoek
c. Louis Pasteur
d. Erasmus Darwin
e. Francesco Redi
5. Perhatikan tokoh-tokoh berikut:
(1) Louis Pasteur
(2) Aristoteles
(3) Stanley Miller
(4) Francesco Redi
(5) Lazzaro Spallanzani
(6) John Needham
Tokoh-tokoh tersebut yang mendukung paham biogenesis adalah ….
a. (1), (3), (6)
b. (2), (4), (5)
c. (1), (4), (5)
d. (3), (5), (6)
e. (2), (3), (6)
6. Sedangkan, tokoh yang mendukung paham abiogenesis adalah ….
a. (1), (3)
b. (2), (4)
c. (1), (5)
d. (3), (6)
e. (2), (6)
7. Percobaan menggunakan toples berisi daging yang ditutup dengan kain kasa
untuk membuktikan kebenaran teori biogenesis dilakukan oleh….
a. Francesco Redi
b. John Needham
c. Harold Urey
d. Lazzaro Spallanzani
e. Louis Pasteur
8. Persamaan percobaan Louis Pasteur dengan Spallanzani adalah bahwa keduanya
….
a. Menggunakan alat yang sama
b. Menggunakan metode yang sama
c. Menggunakan bahan yang sama
d. Menggunakan prinsip kerja yang sama
e. Memerlukan waktu yang sama
9. Tokoh yang menyatakan bahwa di atmosferlah pertama kali terjadi pembentukan
material organik adalah ….
a. Stanley Miller
b. Aristoteles
c. Harold Urey
d. Lazzaro Spallanzani
e. Louis Pasteur
10. Tokoh yang melakukan percobaan pembentukan material organik dari reaksi
kimia, antara metana, ammonia, hydrogen, dan air adalah ….
a. Harold Urey
b. Louis Pasteur
c. Francesco Redi
d. Stanley Miller
e. Lazzaro Spallanzani
11. Gas yang tidak terdapat pada atmosfer awal bumi purba adalah….
a. hidrogen
b. nitrogen
c. oksigen
d. karbondioksida
e. helium
12. Tokoh berikut yang tidak dikenal sebagai ilmuwan dalam evolusi biokimia
adalah….
a. A. I Oparin
b. Stanley Miller
c. Louis Pasteur
d. Harold Urey
e. Melvin Calvin
13. Menurut Harold Urey, terbentuknya makhluk hidup melalui proses-proses
berikut, kecuali ….
a. Tersedianya molekul CH4, uap air, NH3, dan hydrogen di atmosfer
b. Dalam jangka waktu yang lama, zat hidup berkembang menjadi sejenis makhluk
hidup
c. Terbentuknya zat hidup sederhana yang strukturnya menyerupai virus
d. Terbentuknya zat hidup berupa virus yang dapat berkembang menjadi makhluk
lebih kompleks
e. Adanya bantuan energi aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis
14. Pendapat Cuvier tentang teori kataklisma menyatakan tentang….
a. Kehidupan di bumi berasal dari spora yang berasal dari alam semesta
b. Kehidupan yang ada diciptakan oleh zat supranatural
c. Spesies baru muncul setelah spesies lama punah akibat bencana
d. Makhluk hidup berasal dari reaksi fisika-kimia di bumi
e. Makhluk hidup berasal dari benda mati
15. Teori tentang asal-usul kehidupan yang menyatakan bahwa kehidupan di planet
bumi datang dari alam semesta, disebut ….
a. Teori Kosmozoan
b. Teori Generatio Spontanea
c. Teori Kreasi Khas
d. Teori Abiogenesis
e. Teori Kataklisma
16. Munculnya tumbuhan pertama kali dalam evolusi biologi ditandai dengan….
a. Munculnya organel bermembran
b. Munculnya organel kloroplas
c. Munculnya dinding sel
d. Berkembangnya nukleus
e. Berkembangnya proses fotosintesis
17. Sel yang pertamakali muncul dalam evolusi makhluk hidup adalah….
a. Protozoa
b. Kapang
c. Mitokondria
d. Virus
e. Bakteri
18. Munculnya membran selubung nukleus pada sel eukariotik disebabkan oleh….
a. Membran sitoplasma yang melekuk ke dalam
b. Munculnya membran baru hasil sintesis sel
c. Simbiosis dengan organisme lain
d. Hasil mitosis yang tak sempurna dari sel induk
e. Pengaruh lingkungan yang tidak menguntungkan
19. Munculnya mitokondria pada sel eukariotik disebabkan oleh….
a. Perkembangan dari membran sel
b. Endosimbiosis dua organisme
c. Kadar CO2 yang tinggi di lingkungan
d. Sintesis oleh energi petir
e. Hasil pembelahan inti sel
20. Akibat dari munculnya organisme berkloroplas pada masa bumi purba adalah….
a. Suhu lebih dingin
b. Suhu lebih hangat
c. Kadar CO2 meningkat
d. Kadar NH3 menurun
e. Kadar O2 meningkat
3. Teori evolusi
Teori
Evolusi adalah sebuah teori dalam biologi (dan juga sering digunakan dalam ilmu
sejarah) yang menjelaskan proses perkembangan keanekaragaman hayati (makhluk
hidup) di bumi. Teori ini dikemukakan oleh tokoh biologi dan naturalis Inggris
terkenal bernama Charles Darwin (12 Februari 1809 - 19 April 1882) beserta
rekan sejawatnya bernama Alfred Russel Wallace (8 Januari 1823 - 7 November
1913). Mereka mengemukakan teori ini dalam sebuah buku yang berjudul " On
The Origin of Species" (1859, 24 November) setelah melakukan studi
kasus di berbagai tempat seperti Kepulauan Galapagos di Ekuador dan Kepulauan
Nusantara (Indonesia).
Teori
evolusi memiliki istilah lengkap yaitu "The theory of evolution by
natural selection" (teori evolusi melalui seleksi alam). Hal ini
penting untuk dicatat karena istilah tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang
menjelaskan secara sederhana mengenai pengertian dari teori evolusi. Secara
singkat, teori evolusi ingin menjelaskan bahwa keanekaragaman hayati di bumi
ini terjadi melalui proses panjang, perlahan, serta secara acak.
Teori evolusi menjelaskan perkembangan
makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu lama. Evolusi dapat
dikelompokkan berdasarkan arah, skala perubahan, dan hasil akhir dari evolusi
tersebut. Evolusi berdasarkan arahnya dibedakan menjadi evolusi progresif dan
evolusi regresif. Evolusi progresif terjadi apabila individu dapat bertahan
hidup, sedangkan evolusi regresif terjadi apabila individu mengalami kepunahan.
Evolusi berdasarkan skala perubahan evolusi dapat dibedakan menjadi
makroevolusi dan mikroevolusi.
Evolusi berdasarkan hasil akhir
dibedakan menjadi evolusi divergen dan konvergen. Evolusi divergen adalah
apabila perubahannya berasal dari satu spesies menjadi banyak spesies baru,
sedangkan evolusi konvergen apabila perubahannya didasarkan pada adanya
kesamaan struktur antara dua organ pada garis sama dari nenek moyang yang sama.
Dengan mempelajari macam-macam evolusi diharapkan dapat lebih memahami tentang
evolusi makhluk hidup. Berikut ini penjelasan mengenai macam-macam evolusi.
1) Evolusi Berdasarkan
Arahnya
Berdasarkan arahnya evolusi dibagi menjadi dua,
yaitu evolusi progresif dan evolusi regresif..
a. Evolusi Progresif
Evolusi progresif adalah evolusi menuju
pada kemungkinan yang dapat bertahan hidup (survival). Bila setiap spesies
hasil perubahan secara turun temurun mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya
suatu ketika akan dihasilkan keturunan yang bervariasi dan mengarah
terbentuknya spesies baru. Terbentuknya spesies baru akan meningkatkan
keragaman hayati planet bumi.
Salah satu contoh evolusi progresif seperti yang terjadi pada burung finch di
Kepulauan Galapagos yang dulu dipakai Charles Darwin untuk mengembangkan teori
evolusi, kini terbukti cocok dengan teori itu, mereka memang berevolusi.
Burung-burung finch yang berukuran sedang, yang dulu diteliti Darwin, ternyata
perlahan-lahan memperkecil paruhnya untuk mendapatkan aneka jenis biji-bijian.
Perubahan ini mulai terjadi sekitar dua puluh tahun setelah kedatangan burung
pesaing mereka yang berukuran lebih besar, dan memperebutkan sumber makanan
yang sama.
b. Evolusi Regresif
Evolusi regresif adalah proses menuju
pada kemungkinan kepunahan. Hal ini seperti yang terjadi pada dinosaurus. Prof.
Michael Rampino dalam Discovery Channel berjudul “Catasthropic Past”
menyebutkan bahwa kepunahan Dinosaurus dipicu oleh serbuan dari luar angkasa
(meteor). Unsur iridium (hujan asam) yang merupakan unsur langka meteor pun
banyak ditemukan di daerah bekas kawah meteor, yaitu sekitar 10 ribu kali lebih
banyak dibandingkan kulit bumi yang lain. Menurutnya ini menjadi petunjuk
hubungan antara meteor dengan kepunahan binatang besar tersebut.
2)
Evolusi Berdasarkan pada Skala Perubahannya
Berdasarkan skala perubahannya, evolusi
dibagi menjadi dua, yaitu makroevolusi dan mikroevolusi :
a. Makroevolusi
Makroevolusi adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan perubahan dalam skala besar dan dapat mengarah kepada terbentuknya spesies baru. Makroevolusi dapat terjadi ketika mikroevolusi terjadi berulang kali selama jangka waktu yang panjang. Perubahan yang menyebabkan perbedaan yang lebih besar dan nyata diantara golongan taksonomi diatas spesies. Hal ini timbul dari serangkaian panjang kejadian spesies yang masing-masing membawa spesies keturunan makin jauh dari bentuk leluhur asli. Salahsatu contoh makroevolusi adalah kemunculan bulu selama evolusi burung dari dinosaurus teropoda.
Gb. 9 Makroevolusi
b. Mikroevolusi
Mikroevolusi adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan
Gb. 10 Mikroevolusi
perubahan dalam skala kecil.
Mikroevolusi ini hanya mengarah kepada terjadinya perubahan pada frekuensi gen
atau kromosom. Mikroevolusi juga disebut sebagai "perubahan di bawah
tingkat spesies". Perubahan ini disebabkan oleh empat proses yang berbeda:
mutasi, seleksi baik yang alami maupun buatan ), aliran gen, dan hanyutan
genetik.Umumnya evolusi yang terpantau adalah contoh mikroevolusi, misalnya
bakteri yang mendapatkan resistansi antibiotik.
3) Evolusi Berdasarkan Hasil Akhir
Berdasarkan hasil akhir evolusi dapat dibedakan
menjadi dua yaitu evolusi divergen dan evolusi konvergen.
a. Evolusi Divergen
Evolusi divergen
adalah munculnya individu yang memiliki bentuk morfologi berbeda walaupun
berasal dari garis keturunan yang sama. Evolusi divergen ditemukan pada
peristiwa terdapatnya lima jari pada vetebrata yang berasal dari nenek moyang
yang sama dan sekarang dimiliki oleh bangsa
Gb.11
Divergen
primata dan manusia.
Pada tumbuhan contoh yang mudah diamati adalah Euphorbia echinus dan Euphorbia
pulcherrima. Keduanya tumbuhan berasal dari garis keturunan yang sama namun
memiliki bentuk morfologi yang sangat berbeda. E.echinus hidup di daerah gurun
sehingga mengembangkan struktur duri dan akar yang panjang, sedangkan
E.pulcherima hidup di tempat lembab sehingga tetap memiliki daun yang normal.
Walaupun berasal dari garis keturunan yang sama, namun karena perbedaan tempat
hidup akhirnya kedua jenis euporbia tersebut berkembang menjadi tumbuhan dengan
bentuk yang jauh berbeda.
b. Evolusi Konvergen
Evolusi konvergen adalah munculnya individu dengan
bentuk morfologi yang mirip walaupun berasal dari garis keturunan yang berbeda.
Hal ini dapat ditemukan pada hiu dan lumba – lumba. Ikan hiu dan lumba – lumba
terlihat sama seperti organime yang berkerabat dekat, tetapi hiu ternyata
termasuk dalam pisces sedangkan ikan lumba – lumba termasuk dalam mamalia.
Pada tumbuhan contoh yang mudah diamatii adalah pada tumbuhan kaktus Cereus
Jamacaru dan euporbia Euphorbia echinus. Diantara E.jamacaru dan E. echinus
memiliki bentuk morfologi yang mirip, dimana keduanya sama-sama memiliki daun
yang dimodifikasi menjadi duri dan dilapisi zat lilin, juga adanya struktur
akar yang sangat dalam menembus permukaan bumi.
C. jamacaru dan E. echinus adalah tumbuhan yang berbeda baik asal maupun garis
keturunannya, namun keduanya memiliki kemiripan karena pengaruh dari tempat
hidup yang sama, yaitu daerah gurun yang miskin kandungan air. Walaupun kedua
tumbuhan tersebut tidak berkerabat dekat, namun karena memiliki habitat yang
sama, mereka mengalami evolusi (perubahan) secara perlahan-lahan hingga
akhirnya saat ini bentuknya menjadi sangat mirip.
BAB III
TEORI EVOLUSI PARA AHLI
1.
Teori Evolusi Lamarck
Teori evolusi Jean Baptise de Lamarck
(1744-1829) berisi dua gagasan utama. Pertama, gagasan use and disuse atau
digunakan dan tidak digunakan. Bagian tubuh yang digunakan secara intensif
untuk menghadapi suatu lingkungan tertentu akan menjadi lebih besar dan kuat.
Sementara bagian tubuh yang jarang
digunakan akan mengalami kemunduran. Kedua, sifat atau ciri-ciri yang diperoleh
dari lingkungan dapat diwariskan kepada keturunannya. Pada konsep pewarisan
sifat ini, modifikasi pada organisme yang diperoleh selama hidupnya akan
diwariskan pada keturunannya.
Awalnya nenek moyang jerapah berleher
pendek. Leher jerapah mengalami pemanjangan untuk menjangkau daun yang lebih
tinggi di pohon. Akibat penjuluran leher yang terus menerus, leher jerapah
menjadi panjang. Jerapah dengan leher panjang diwariskan pada semua
keturunannya.
Jean Baptise de Lamarck .Seorang ahli biologi kebangsaan Perancis, memiliki suatu gagasan dan menuliskannya dalam bukunya berjudul “Philoshopic”. Dalam bukunya tersebut Lamarck mengatakan sebagai berikut.
a. Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang diwariskan melalui proses adaptasi lingkungan.
b. Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunannya.
c. Organ yang sering digunakan akan berkembang dan tumbuh membesar, sedangkan organ yang tidak digunakan akan mengalami pemendekan atau penyusutan, bahkanakan menghilang.
Contoh yang dapat digunakan oleh Lamarck adalah jerapah. Menurut Lamarck, pada awalnya jerapah memiliki leher pendek. Karena makanannya berupa daun-daun yang tinggi, maka jerapah berusaha untuk dapat menjangkaunya. Karena terbiasa dengan hal ini maka semakin lama, leher
jerapah menjadi semakin panjang dan pada generasi berikutnya akan lebih panjang lagi. Berdasarkan bukti-bukti fosil yang ada, ean Baptiste de Lamarck mengemukakan teori evolusi pada 1809, tahun saat Darwin dilahirkan. Lamarck mengungkapkan bahwa makhluk hidup berevolusi sebagai respon terhadap perubahan lingkungannya. Berevolusi, maksudnya makhluk hidup berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Oleh karena itu, Lamarck merupakan orang pertama yang menyatakan bahwa makhluk hidup melakukan evolusi.
Gb.12. Lamarck
Jean Baptise de Lamarck termasuk orang pertama yang mengajukan teori
tentang evolusi. Pendapat Lamarck ini membuat banyak orang berpikir tentang
evolusi.
Teori evolusi Lamarck menjelaskan dua
fakta penting, yaitu sebagai berikut.
a. Pertama, mengenai penemuan fosil yang
memperlihatkan bahwa makhluk hidup di masa lampau berbeda dengan yang hidup
saat ini.
b. Kedua, teorinya menjelaskan mengapa setiap
makhluk hidup memiliki adaptasi yang baik terhadap lingkungannya.
Lamarck memperlihatkan bahwa
setiap makhluk hidup memiliki adaptasi yang sesuai dengan cara hidupnya. Gajah
memiliki belalai yang panjang untuk mengumpulkan makanan; singa memiliki cakar
yang kuat dan taring untuk menangkap mangsa; dan rusa memiliki kaki panjang
yang lincah untuk menghindari predator. Lamarck juga mengajukan suatu
penjelasan mengenai mekanisme evolusi. Menurut Lamarck, makhluk hidup
mengembangkan ciri khusus melalui organ yang digunakan dan tidak digunakan (use
and disuse). Oleh karena itulah, mekanisme evolusi Lamarck disebut juga teori
use and disuse. Lamarck mencontohkan bahwa rusa yang sering berlari cepat
menghindari serigala akan mengembangkan otot lari yang kuat. Sifat yang
dibentuk oleh makhluk hidup selama hidupnya disebut ciri atau sifat yang
didapatkan. Lamarck percaya bahwa ciri atau sifat yang didapat tersebut dapat
diwariskan.
Lamarck merupakan ahli
botani dan zoologi invertebrata yang memiliki nama lengkap Jean-Baptiste Pierre
Antoine de Monet Chevalier de Lamarck. Lamarck lahir pada tahun 1744 di Bazentin-le-Petit
Perancis. Lamarck sempat mengenyam pendidikan militer pada tahun 1759. Selama
menjalani pendidikan militer, Lamarck mulai tertarik mempelajari tumbuhan dan
bersama George Louis Buffon mempublikasikan hasil observasinya ke dalam buku
yang berjudul Flore francois (Plants of France).
2.
Teori Evolusi Weismann
August Weismann berpendapat bahwa perubahan sel-sel tubuh
akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya. Evolusi
menyangkut pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin. Hal ini bermakna bahwa
evolusi berkaitan dengan gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik.
3.
Teori
Evolusi Wallace
Wallace (1823-1913) mengembangkan suatu teori seleksi alam yang
pada dasarnya sama dengan yang dikemukakan oleh Darwin. Teori evolusi Wallace
berasal dari hasil ekspedisi ke daerah bekas jajahan Inggris di Malaysia,
kemudian Borneo (Kalimantan), Sulawesi, dan Maluku.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa fauna di Indonesia Barat
berbeda dengan Indonesia Timur. Pengamatan yang lain tentang hukum alam yaitu
terjadinya persaingan antara individu intra maupun inter spesies atau survival of the fittest.
4.
Teori Darwin dan Wallace
Awalnya jerapah memiliki variasi panjang leher, ada yang pendek
ada yang panjang. Seleksi alam lebih menguntungkan jerapah leher panjang.
Jerapah leher panjang bisa menjangkau daun yang tinggi, bisa bertahan hidup
sedangkan yang leher pendek tidak bisa.
Jerapah leher panjang diwariskan pada keturunannya. Pada generasi
berikutnya leher jerapah tetap bervariasi, tapi didominasi oleh jerapah leher
panjang.
5.
Perbedaan teori evolusi Darwin
dengan Lamarck.
§
Teori
Evolusi Lamarck
Dalam bukunya yang berjudul “Philosophic”,
Jean-Baptiste de Lamarck, ahli biologi berkebangsaan Perancis ini menyebutkan
beberapa gagasan terkait dengan teori evolusi:
1. Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri dan
sifat yang dihasilkan melalui adaptasi lingkungan.
2. Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada
keturunan.
3. Organ yang sering digunakan akan berkembang dan membesar, sementara
organ yang jarang digunakan akan mengalami penyusutan, atau bahkan menghilang.
Lamarck memberikan contoh pada spesies jerapah. Lamarck berpendapat bahwa
panjang leher jerapah yang kita lihat saat ini merupakan akibat dari adanya
evolusi.
Menurut Lamarck, di masa lalu, jerapah hanya ada satu jenis, yaitu jerapah
dengan leher pendek. Lantas, karena makanan jerapah ini ada di pucuk daun
yang tinggi, mau tidak mau, jerapah harus berusaha untuk menggapai dedaunan
tersebut. Jerapah pun menguatkan otot lehernya dan menggunakannya secara
maksimal sehingga lehernya dapat menjadi panjang.
Gb.13 Jerapah teori Lamarck
Sifat jerapah berleher panjang ini pun diwariskan kepada keturunanya
sehingga semua jerapah yang kita lihat saat ini berleher panjang.
Menariknya, gagasan yang dikeluarkan oleh teori evolusi Lamarck ini
menghasilkan 2 fakta penting :
1. Adanya penemuan fosil yang memperlihatkan bahwa makhluk hidup
zaman dulu berbeda dengan makhluk
hidup masa sekarang.
2. Teorinya menjelaskan mengapa setiap makhluk hidup memiliki
adaptasi yang baik terhadap
lingkungan.
Gagasan Lamarck ini memperlihatkan bahwa tiap makhluk hidup punya cara
adaptasi sesuai dengan cara hidupnya masing-masing. Itulah mengapa singa punya
cakar yang kuat untuk menecngkeram mangsa. Mengapa gajah punya belalai panjang
untuk mengumpulkan makanan. Itulah mengapa, rusa punya otot kaki yang kuat,
demi bisa kabur dari kejaran predator.
§
Teori
Evolusi Charles Darwin
Ada beberapa perbedaan teori evolusi Darwin dan Lamarck setelah
Charles Darwin melakukan perjalanan ke kepulauan Galapagos, pesisir Amerika
Selatan.
Saat meneliti ke sana, Darwin mendapatkan pengalaman yang tidak terduga.
Ternyata, variasi hewan dan tumbuhan di kepulauan Galapagos sangat terlihat
jelas. Dua hewan yang membuat Darwin takjub adalah burung finch dan kura-kura
galapagos.
Saat Darwin amati, ternyata burung finch yang ada di sana memiliki banyak
variasi jenis. Menurut Darwin, pada mulanya, burung finch ini berasal
dari satu spesies pemakan biji di Amerika Selatan.
Karena mencari makan, burung-burung finch ini kemudian bermigrasi dan
terdampar ke tempat yang berbeda. Ada yang pergi ke tempat dengan banyak
biji-bijian, ada yang dipenuhi serangga, ada yang pergi ke tempat yang banyak
bunga dan nektar. Dengan adanya perbedaan jenis makanan itu, burung
Gb. 14 Jerapah teori Darwin
finch akhirnya beradaptasi dan mengubah bentuk paruh sesuai dengan
makanannya.
Hasilnya, burung finch berevolusi menjadi beberapa spesies baru.
Selain burung finch, Darwin juga meneliti kura-kura Galapagos yang
mempunyai jenis cangkang berbeda.
Pada habitat yang basah, Darwin menemukan jenis kura-kura berukuran besar
dengan cangkang berbentuk kubah. Sementara di habitat yang kering, kura-kura
yang ditemui justru berukuran kecil dan bentuk cangkangnya seperti pelana.
Fenonema ini membawa Darwin pada kesimpulan: Individu yang beradaptasi pada
habitat dengan baik akan mewariskan sifat unggul kepada generasi
selanjutnya. Lebih jauh lagi, sifat unggul ini lama-kelamaan
dapat mengubah bentuk asli dari spesies sebelumnya, sehingga berevolusi
menjadi spesies yang sama sekali berbeda.
Setelah melakukan perjalanan itu, pada tahun 1859, Darwin memublikasikan
bukunya yang berjudul “The Origin of Species by Means of Natural Selection”. Di
dalamnya, Darwin mengemukakan teori evolusinya secara berkala. Ada dua teori
pokok yang disampaikannya :
1. Spesies yang hidup sekarang berasal
dari spesies yang hidup di masa lalu.
2. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Seperti halnya Lamarck, Darwin mencontohkan teorinya dengan spesies jerapah
yang ada saat ini. Berbeda dengan Lamarck, Darwin berpendapat, pada masa
lalu, jerapah ada dua jenis: jerapah leher panjang, dan jerapah leher pendek.
Kedua jerapah ini sama-sama mengambil makanan dari pucuk ranting.
Lama-kelamaan, daun yang berada di bagian bawah mulai habis dan tersisa daun di
batang pohon yang tinggi. Apa akibatnya?
Kedua spesies jerapah ini pun berkompetisi untuk mengambil daun tersebut.
Dan, karena jerapah leher pendek kesulitan untuk menggapai dedaunan tinggi, akhirnya
spesies jerapah ini mati sehingga menyisakan spesies jerapah leher panjang.
Jerapah yang kita lihat saat ini.
Jadi, kira-kira apa perbedaan paling besar dari teori evolusi Darwin
dan Lamarck?
Pada teori evolusi Darwin, terlihat jelas bahwa adanya variasi organisme
terjadi dengan sendirinya (dari dulu memang sudah ada jerapah leher panjang dan
pendek) yang kemudian diseleksi oleh alam. Sementara menurut Lamarck, variasi
ini terjadi sebagai akibat dari perubahan lingkungannya.
BAB IV
BUKTI PETUNJUK ADANYA EVOLUSI
1. Fosil
Kata fosil diserap dari bahasa Latin
yaitu fodere yang berarti menggali. Fosil dapat didefinisikan sebagai sisa-sisa
makhluk hidup yang terperangkap di dalam permukaan bumi dalam waktu yang lama
dan telah membatu.
Paleontologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang fosil. Umumnya fosil yang ditemukan berupa tulang-tulang
bisa juga tumbuhan atau jejak lain yang sudah membatu. Fosil hewan dan tumbuhan
yang ditemukan pada batuan sedimen dapat menjadi informasi tentang peristiwa di
masa lampau.
Bukti berupa fosil ini menjadi fakta
bahwa variasi makhluk hidup telah terjadi. Sederet fosil yang ditemukan dalam
lapisan permukaan bumi tua ke lapisan muda menjadi teori evolusi yang
menunjukkan adanya perubahan yang berangsur-angsur pada makhluk hidup.
Fosil jarang ditemukan dalam keadaan
utuh, karena:
·
Pengaruh air, angin, dan bakteri pembusuk
·
Terdapat bagian yang tidak dapat membatu
·
Terjadi lipatan batuan bumi akibat tanah longsor, letusan gunung berapi, dan gempa bumi
·
Hewan pemakan bangkai yang kerap membawa bagian tubuh mangsanya ke
tempat lain
Tetapi adapula fosil yang ditemukan dalam keadaan utuh dan lengkap, salah satunya adalah fosil kuda. Fosil ini ditemukan di hampir seluruh periode Geologi. Kuda diperkirakan hidup sejak zaman Eosin sekitar 60 juta tahun yang lalu.
Gb. 15 Skema petunjuk adanya evolusi
Kuda yang pertama kali ditemukan diberi
nama Hyracotherium atau Eohippus. Fosil kerangka kuda tersebut menunjukkan
bahwa kuda pertama hanya berukuran sebesar kucing kemudian berevolusi hingga
menjadi kuda yang berukuran sekarang.
2. Homologi
Struktur morfologi makhluk hidup dapat
menjadi petunjuk dari struktur fisik nenek moyangnya. Makhluk hidup yang
memiliki persamaan struktur bisa saja berasal dari keturunan yang sama.
Saat suatu spesies berevolusi, seleksi
alam menghasilkan modifikasi yang teradaptasi dengan lingkungan yang berbeda.
Jika struktur tubuh memiliki bentuk asal yang sama tetapi fungsi berbeda, hal
ini disebut dengan homolog.
Sebaliknya, jika suatu makhluk hidup
memiliki asal-usul yang berbeda tetapi organ-organnya memiliki fungsi yang
sama, hal ini disebut dengan analog.
3. Embriologi Perbandingan
Bukti lain yang bisa menjadi petunjuk
dari evolusi adalah perkembangan pada beberapa organisme dari waktu ke waktu.
Perkembangan tentang organisme dibahas dalam suatu ilmu yang disebut dengan
embriologi.
Contoh embriologi sebagai bukti evolusi
adalah perkembangan ikan dari awal hingga dewasa. Saat berbentuk embrio, ikan
memiliki bentuk yang mirip dengan bentuk embrio hewan lain. Namun setelah
dewasa, bentuk ikan ternyata berbeda dengan hewan lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa ada kesamaan
nenek moyang pada hewan tersebut. Kesamaan embrio bisa dijadikan petunjuk
adanya evolusi. Semakin banyak kesamaan yang ada pada embrio, bisa dikatakan
bahwa semakin dekat hubungan kekerabatannya.
Apabila dua spesies atau lebih berasal
dari keturunan yang sama maka spesies tersebut kemungkinan mempunyai kesamaan
dalam perkembangannya.
4. Biokimia dan Genetika
Bukti kuat adanya evolusi dapat
ditunjukkan oleh genetika modern yang terjadi pada makhluk hidup. seluruh
makhluk hidup pasti memakai kode genetika yang serupa atau sama dalam
menyintesis protein.
Kode genetik yang sama tersebut menjadi
bukti bahwa semua makhluk hidup melakukan evolusi dari satu organisme
menggunakan kode genetik yang sama. Ahli biokimia pun sudah melakukan
perbandingan antara urutan asam amino dari protein yang ada pada organisme
berbeda.
Biasanya, jika memiliki urutan asam
amino yang sama berarti organisme tersebut mempunyai hubungan kekerabatan yang
dekat. Begitupun sebaliknya, jika urutan asam aminonya berbeda, organisme
tersebut memiliki kekerabatan yang jauh.
5. Seleksi Alam yang Teramati
Evolusi memang sulit diamati karena
terjadi dalam ribuan hingga jutaan tahun. Namun petunjuk evolusi yang bisa
diamati saat ini adalah seleksi alam yang terjadi di alam liar. Salah satu
kasus yang tercatat sebagai seleksi alam sangat baik ialah evolusi sayap pada
spesies ngengat Betularia.
Sebelum terjadi revolusi industri di
Inggris, jumlah ngengat Betularia bersayap putih lebih banyak jumlahnya
disbanding ngengat berwarna hitam. Akan tetapi, semenjak timbulnya polusi
akibat revolusi industri populasi ngengat bersayap putih semakin menurun
lama-kelamaan.
Hal ini disebabkan perubahan lingkungan
atau habitat dari ngengat, yang mana ngengat bersayap putih lebih mencolok
keberadaannya sehingga banyak dimangsa burung. Sedangkan ngengat bersayap hitam
dapat berkamuflase dengan lingkungan berpolusi tersebut.
6. Perbandingan Fisiologi
Makhluk hidup dari tingkat paling rendah
sampai paling tinggi pastinya tersusun atas sel-sel. Meskipun morfologi dan
jumlah sel setelah organisme dewasa berbeda-beda, tetapi bentuk dan susunan
fisiologi di dalamnya mempunyai kemiripan.
Contoh perbandingan fisiologi sebagai
petunjuk evolusi adalah sintesis protein, sintesis ATP, respirasi, metabolisme.
7. Variasi Individu Dari Satu Keturunan
Meskipun berada dalam garis keturunan
yang sama, tidak ada dan tidak pernah ditemukan makhluk hidup yang sama persis.
Perbedaan-perbedaan yang terjadi tersebut menimbulkan adanya variasi.
Varian adalah sebutan untuk individu
atau makhluk hidup yang mengalami variasi. Darwin mengungkapkan pendapat bahwa
variasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal seperti suhu,
makanan, dan tanah.
Apabila suatu individu mengalami
perubahan karena berada di tempat yang berbeda dari asalnya, maka individu
tersebut akan mengalami perubahan yang mutlak dan semakin berbeda dengan nenek
moyangnya dalam perkembangan dan pertumbuhannya.
Itulah beberapa Petunjuk dan Bukti
Adanya Evolusi yang bisa menjadi tambahan edukasi untuk Anda mengenai evolusi.
Tidak ada salahnya untuk mempelajari evolusi walaupun sulit dibuktikan. Akan
tetapi, petunjuk-petunjuk yang ada saat ini rasanya sudah cukup menjadi bukti
bahwa evolusi memang terjadi.
BAB
V
MEKANISME TERJADINYA EVOLUSI
1.
Seleksi Alam
Seleksi alam menyatakan bahwa makhluk hidup yang lebih mampu menyesuaikan diri (beradaptasi) dengan kondisi alam habitatnya akan mendominasi dengan cara memiliki keturunan yang mampu bertahan hidup.
Sebaliknya, makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi akan punah. Sebagai contoh sekelompok rusa yang hidup di bawah ancaman hewan pemangsa (seperti macan, harimau, singa, dan citah), secara alamiah rusa-rusa yang mampu berlari kencang dapat bertahan hidup dan berketurunan. Sebaliknya, rusa yang lemah, sakit-sakitan, dan tidak dapat berlari kencang akan mati dan tidak melanjutkan keturunan.
Gb.16
Seleksi alam
Seleksi alam sebenarnya merupakan proses alamiah
yang telah dikenal ahli biologi sebelum Darwin. Para ahli biologi waktu itu
mendefinisikan seleksi alam sebagai mekanisme yang menjaga agar spesies tidak
berubah tanpa menjadi rusak. Namun, Darwinlah orang pertama yang mengemukakan
bahwa seleksi alam mempunyai kekuatan evolusi. Selanjutnya, Darwinmengemas
teori Evolusi melalui seleksi alam dalam bukunya The Origin of Spesies, by
Means of Natural Selection yang diterbitkan pada tahun 1859.
Darwin menyatakan bahwa seleksi
alam merupakan faktor pendorong terjadinya evolusi. Pernyataannya itu
didasarkan pada pengamatannya terhadap populasi alami dunia. Dia mengamati
adanya beberapa kecenderungan berikut: jumlah keturunan yang terlalu besar
(over reproduction), jumlah populasi yang selalu konstan (tetap), adanya faktor
pembatas pertumbuhan populasi, dan perbedaan keberhasilan berkembang biak.
Setiap spesies mempunyai kemampuan untuk
menghasilkan banyak keturunan setelah dewasa. Melalui proses reproduksi, populasi
makhluk hidup dapat meningkat secara geometrik. Setiap individu hasil
perkawinan memungkinkan mempunyai variasi warna, bentuk, maupun kemampuan
bertahan diri di lingkungan. Varian yang adaptif akan tetap hidup dan
berkembang, tetapi spesies yang tidak adaptif akan punah.
Beberapa faktor pembatas di alam yang mempengaruhi
populasi di antaranya adalah makanan, air, cahaya, tempat hidup, dan
sebagainya. Akibatnya, makhluk hidup harus berkompetisi dengan makhluk hidup
lain untuk mendapatkan sumber daya yang terbatas tersebut. Beberapa faktor
pembatas lainnya yang cukup serius pengaruhnya terhadap pertumbuhan populasi
yaitu predator, organisme penyebab penyakit, dan cuaca yang tidak
menguntungkan.
Tingkat kesuksesan perkembangbiakan juga menentukan
pertumbuhan populasi makhluk hidup dan merupakan kunci dalam seleksi alam.
Makhluk hidup yang paling adaptif adalah individu yang berhasil dalam
perkembangbiakan. Sebaliknya, yang tidak berhasil akan mati prematur atau
menghasilkan sedikit keturunan.
Lebih jauh dalam bukunya itu, Darwin mengemukakan
bahwa individu-individu yang beradaptasi pada habitat mereka dengan baik akan
mewariskan sifat-sifat unggul kepada generasi berikutnya. Darwin menyatakan
bahwa sifat-sifat unggul atau menguntungkan ini lama-lama terakumulasi dan
mengubah suatu kelompok individu menjadi spesies yang sama sekali berbeda
dengan nenek moyangnya. Berdasarkan proses inilah akan terbentuk spesies baru.
Suatu contoh proses seleksi alam paling terkenal
pada masa itu adalah mengenai populasi ngengat (Biston betularia) selama
revolusi industri di Inggris. Pada awal revolusi industri di Inggris, kulit
batang pohon di sekitar Manchester berwarna cerah. Hal ini mengakibatkan
ngengat (Biston betularia) berwarna cerah yang hinggap pada kulit batang tidak
mudah tertangkap burung pemangsa. Itulah sebabnya pada awal revolusi industri,
populasi ngengat berwarna cerah lebih banyak daripada ngengat berwarna gelap.
Keadaan itu berubah 180° setelah terjadi revolusi industri. Mengapa terjadi
demikian?
Lima puluh tahun kemudian, kulit batang pohon
menjadi lebih gelap akibat polusi udara. Keadaan itu sangat menguntungkan
ngengat berwarna gelap karena saat hinggap di pohon tidak terlihat oleh burung
pemangsanya. Sebaliknya, ngengat berwarna cerah mudah dilihat oleh burung
pemangsa. Hal ini mengakibatkan populasi ngengat berwarna gelap lebih besar
daripada ngengat berwarna cerah.
2.
Mutasi Gen
Peristiwa mutasi gen dapat tidak menyebabkan
perubahan pembentukan asam amino sehingga tidak menimbulkan efek yang berarti.
Namun, jika mutasi gen menyebabkan perubahan pembentukan asam amino maka fungsi
gen tersebut juga berubah. Perubahan fungsi ini dapat diamati melalui
kelainankelainan yang terjadi pada individu yang mengalami mutasi.
Bagaimana peristiwa mutasi dapat menyebabkan terjadinya
evolusi? Setiap sel makhluk hidup dapat mengalami mutasi setiap saat, tetapi
tidak semua mutasi dapat diwariskan pada keturunannya. Mutasi yang terjadi pada
sel soma (sel tubuh) tidak akan diwariskan. Setelah individu yang mengalami
mutasi meninggal maka mutasi yang terjadi juga akan menghilang
bersamanya.
Sementara itu, mutasi yang terjadi pada sel-sel kelamin akan diwariskan pada
keturunannya. Adanya bahan-bahan mutagen dalam gonad dapat menyebabkan
terjadinya mutasi pada sel kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina
(ovum). Dengan demikian, gen yang bermutasi akan selalu ada dalam setiap sel
keturunan.
Setiap spesies makhluk hidup memiliki sifat genotip
dan fenotip (fisik) yang berbeda. Gen-gen yang menentukan fenotip individu
tersimpan di kromosom dalam nukleus. Gen-gen sendiri tersusun dalam DNA (asam
deoksiribonukleat). Sementara itu, DNA disusun oleh nukleotida yang terdiri
dari basa nitrogen, gula deoksiribosa, dan fosfat. Perubahan yang terjadi pada
susunan kimia DNA dapat mengakibatkan perubahan sifat individu. Perubahan ini
disebut mutasi gen.
Sebagian besar mutasi bersifat merugikan karena
mutasi dapat mengubah atau merusak posisi nukleotida-nukleotida yang menyusun
DNA. Perubahan-perubahan akibat mutasi banyak menyebabkan kematian, cacat, dan
abnormalitas, seperti yang dialami penduduk Hiroshima, Nagasaki, dan Chernobyl.
Kadang-kadang mutasi pada sel kelamin dapat
mengakibatkan timbulnya sifat baru yang menguntungkan. Bila sifat baru tersebut
dapat beradaptasi dengan lingkungannya maka individu tersebut akan terus hidup
dan mewariskan mutasi yang dialaminya kepada keturunannya. Berdasarkan anggapan
bahwa terdapat mutasi yang menguntungkan, muncullah teori Evolusi baru
yaitu Teori Evolusi Sintetis Modern. Pada intinya teori ini memasukkan
konsep mutasi pada teori Seleksi Alam Darwin. Oleh karena itu, teori ini juga
dikenal sebagai Neodarwinisme. Teori ini berkembang pada 1930–1940.
Jika mutasi selalu terjadi pada sel kelamin dari
generasi ke generasi dapat menyebabkan susunan gen dalam kromosom generasi
pendahulu sangat berbeda dengan generasi berikutnya. Peristiwa itu memungkinkan
timbulnya individu atau spesies baru yang sangat berbeda dengan generasi
pendahulunya. Menurut pendapat beberapa ilmuwan (evolusionis), perubahan pada
struktur kromosom yang bersifat menguntungkan akan mengakibatkan munculnya
spesies baru.
Kemunculan spesies baru yang lebih baik ini
tergantung dari angka laju mutasi. Angka laju mutasi adalah angka
yang menunjukkan jumlah gen yang bermutasi yang dihasilkan oleh suatu individu
dari suatu spesies. Besarnya angka laju mutasi sebuah alel gen sebesar 1–10
untuk setiap 100.000 pembelahan sel.
3.
Frekuensi
Gen dalam Populasi
Frekuensi gen adalah frekuensi kehadiran suatu gen
pada suatu populasi dalam hubungannya dengan frekuensi semua alelnya. Dalam
genetika, populasi berarti kelompok organisme yang dapat saling kawin dan
menghasilkan keturunan yang fertil.
Misalnya
dalam suatu populasi terdapat gen dominan (A) dengan alel gen resesif a.
Perkawinan antara induk galur murni AA dengan aa, menghasilkan keturunan F1
dengan genotip Aa. Pada keturunan F2 menghasilkan perbandingan genotip atau
keseimbangan frekuensi gen dalam populasi (F2) = AA (homozigot dominan) : Aa
(heterozigot) : aa (homozigot resesif) = 25% : 50% : 25% atau 1 : 2 : 1. Pada
keturunan berikutnya (F3) ternyata menghasilkan perbandingan genotip seperti
keturunan F2, yaitu AA : Aa : aa = 1 : 2 : 1.
Jadi, apabila setiap individu dari berbagai kesempatan melakukan perkawinan
yang sama, yang berlangsung secara acak serta setiap genotip mempunyai
viabilitas yang sama, perbandingan antara genotip yang satu dengan yang lainnya
dari generasi ke generasi tetap sama.
Perbandingan frekuensi gen dapat mengalami perubahan
sehingga perbandingan frekuensi gen tidak dalam keadaan seimbang. Perubahan
perbandingan frekuensi gen di dalam suatu populasi dapat disebabkan oleh
mutasi, seleksi alam, emigrasi dan imigrasi, rekombinasi dan seleksi, isolasi
reproduksi, dan domestikasi.
Variasi genetik dalam populasi alamiah sempat
membingungkan Darwin. Hal ini terjadi karena reproduksi sel belum dikenal. Akan
tetapi, pada tahun 1908 kebingungan itu terjawab oleh G.H. Hardy seorang
matematikawan Inggris dan G. Weinberg seorang fisikawan Jerman. Hardy dan
Wienberg menyatakan bahwa dalam populasi besar di mana perkawinan terjadi
secara random dan tidak adanya kekuatan yang mengubah perbandingan alela dalam
lokus, perbandingan genotip alami selalu konstan dari generasi ke generasi.
Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum
Perbandingan Hardy-Weinberg. Adanya perubahan keseimbangan frekuensi gen dalam
suatu populasi memberi petunjuk adanya evolusi. Hukum Hardy-Weinberg berlaku
jika memenuhi beberapa persyaratan berikut.
a. Tidak terjadi mutasi.
b. Terjadi perkawinan secara acak.
c. Tidak terjadi aliran gen baik imigrasi maupun
emigrasi.
d. Populasi cukup besar.
e. Tidak ada seleksi alam
Secara matematis hukum Hardy-Weinberg dirumuskan sebagai berikut.
(p + q)2 = p2 + 2pq + q2 = 1
Sebagai contoh alela gen A dan a, maka menurut
persamaan di atas:
p2 = frekuensi individu homozigot AA
2pq = frekuensi individu heterozigot Aa
q2 = frekuensi individu homozigot aa
Bagaimana penerapan persamaan tersebut dalam
menjawab permasalah genetika populasi? Perhatikan contoh berikut.
Misalnya dalam sebuah desa terdapat populasi 100
orang, 84% penduduk lidahnya dapat menggulung dan 16% lidahnya tidak dapat
menggulung. Tentukan berapa jumlah penduduk yang heterozigot dan homozigot jika
genotip penduduk yang lidahnya dapat menggulung Rr atau RR dan lidah yang tidak
dapat menggulung bergenotip rr.
Penyelesaian:
RR = p2, Rr = 2pq, dan rr = q2
Frekuensi gen r
Rumus: p2 + 2pq + q2 = 1
r2 = q2 = 16% = 0,16
Oleh karena frekuensi untuk seluruh alela harus 1,
maka p + q
= 1 sehingga frekuensi alela dominan (p) dapat
dihitung:
p = 1 – 0,4 = 0,6 => p2 = 0,36
Selanjutnya 2pq = 2 × 0,6 × 0,4 = 0,48
Jadi, perbandingan antara genotip dominan homozigot (RR),
heterozigot (Rr), dan resesif homozigot (rr) adalah
36 : 48 : 16,
sedangkan frekuensi gen R = 0,6 dan gen r = 0,4
LATIHAN SOAL A2
1. Faktor luar yang memengaruhi adanya variasi pada makhluk hidup
adalah ….
a. kerja faal, kebiasaan, warna alami
b. makanan, penyakit, genetik
c. suhu, tanah, mutasi
d. ukuran, warna alami, genetik
e. tanah, makanan, suhu
2.
Organ yang selalu
digunakan dalam evolusinya akan mengalami perkembangan, sedangkan yang tidak
digunakan akan mengalami kemunduran. Teori tersebut dikemukakan oleh ….
a. Darwin
b. Lamarck
c. Wallace
d. Cuvier
e. Mendel
3.
Perubahan bentuk paruh
burung fnch yang terdapat di Kepulauan Galapagos disebabkan oleh pengaruh …..
a. suhu
b. makanan
c. lingkungan
d. tanah
e. Iklim
4.
Teori evolusi mengemukakan bahwa sayap burung memiliki
asal yang sama dengan ….
a. kaki depan kuda
b. sirip belakang ikan
c. sayap belakang
d. sayap kupu-kupu
e. kaki monyet
5.
Menurut Lamarck, faktor yang berpengaruh pada evolusi
organ adalah ….
a. perubahan gen
b. perubahan kromosom
c. lingkungan
d. seleksi alam
e. Bastar
6.
Organ sisa tubuh manusia yang
menunjukkan bukti peristiwa evolusi adalah
A. rambut di dada, rambut pada daun telinga, dan gigi taring
B. rambut pada daun telinga, gigi taring, dan usus halus
C. usus halus, limfa, otot penggerak telinga
D. otot penggerak telinga, tulang ekor, dan umbai cacing
E. tulang ekor, umbai cacing, dan rambut pada dada
7.
Organ-organ yang menunjukkan sifat
analog adalah ....
A. kaki depan katak dan sayap kupu-kupu
B. kaki depan katak dan kaki depan kadal
C. sayap kupu-kupu dan sayap kelelawar
D. kaki depan kadal dan sayap kelelawar
E. sayap burung dan sayap kelelawar
8.
Variasi merupakan salah satu petunjuk
terjadinya evolusi sebab variasi ....
A. merupakan petunjuk adanya mutasi
B. selalu terjadi karena rekombinasi
C. terjadi karena persaingan hidup
D. terjadi karena proses adaptasi
E. mengarah pada terbentuknya spesies baru
9.
Petunjuk tentang adanya evolusi tidak
terlepas dari kenyataan-kenyataan berikut,
kecuali ....
A. homologi organ-organ tubuh pada berbagai makhluk hidup
B. terdapatnya variasi di antara individu dalam satu keturunan
C. peninggalan fosil di berbagai lapisan batuan bumi dari zaman ke zaman
D. ditemukannya alat-alat pernafasan tubuh yang di masa lampau digunakan
E. terjadinya perubahan dari bentuk sederhana dan tak sempurna ke
bentuk yang kompleks dan sempurna
10.
Seri fosil paling lengkap yang pernah
ditemukan adalah fosil ....
A. kuda
B. manusia
C. burung
D. reptil
E. gajah
11.
Bila 2 jenis hewan memiliki banyak organ
yang homolog, maka ini dapat diartikan bahwa kedua jenis hewan tersebut ....
A. dekat hubungan secara evolusi
B. besar kemampuan untuk beradaptasi
C. banyak persamaan habitatnya
D. tinggi tingkatan pertumbuhan evolusinya
E. besar kemungkinan untuk bersimbiosis
12.
Filogeni menjelaskan perkembangan
makhluk hidup dalam evolusi, sedangkan ontogeni
mempersoalkan perkembangan zigot sampai dewasa, pernyataan berikut yang benar
....
A. filogeni sangat bertentangan dengan ontogeni
B. filogeni sangat erat hubungannya dengan evolusi
C. filogeni merupakan rekapitulasi dari ontogeni
D. ontogeni sangat erat hubungannya dengan evolusi
E. ontogeni merupakan rekapitulasi dari filogeni
13.
Berikut merupakan petunjuk evolusi,
kecuali ....
A. homologi
B. embriologi
C. fosil
D. domestikasi
E. vestigal
14.
Faktor utama yang menyebabkan penurunan
populasi Biston betularia bersayap cerah
setelah revolusi industri adalah ....
A. seleksi alam
B. adaptasi terhadap lingkungan
C. persaingan dalam hal pangan
D. perubahan warna cerah menjadi gelap
E. warna gelap lebih adaptif dengan lingkungan
15.
.Petunjuk evolusi dari golongan Reptilia
menuju golongan Aves ditandai dengan adanya struktur organ pada Aves berupa
....
A. cakar
B. sisik
C. paruh
D. bulu
E. kaki
16.
Fosil yang dianggap sebagai nenek moyang
bersama antara manusia dengan kera adalah ....
A. Ramapithecus
B. Australopithecus
C. Egyptopithecus
D. Pithecantropus
E. Dryopithecus
17.
Pembentukan senyawa amino secara alami
di udara dari bahan dasar nitrogen, sesuai dengan teori asal usul kehidupan
yang dikemukakan oleh ....
A. Stanley Miller
B. Aristoteles
C. Harold Urey
D. Louis Pasteur
C. A.I Oparin
18.
Teori abiogenesis runtuh karena
percobaan yang dilakukan oleh ....
A. Aristoteles
B. Alexander Oparin
C. Harold Urey
D. Anthonie van Leeuwenhoek
E. Louis Pasteur
19.
Dasar proles evolusi menurut Darwin
ialah bahwa :
A.nenek moyang manusia adalah kera
B.spesies yang kuat membunuh yang lemah
C.spesies bare timbul terus menerus
D.perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang lama
E.perubahan yang bersifat menurun
20.
Omne vivum ex ovo, omve ovum ex vivo
adalah pernyataan suatu yang menjelaskan bahwa :
A.kehidupan selalu berasal dari organisme yang bertelur
B.kehidupan dapat berasal dari benda mati
C.tak ada kehidupan tanpa telur
D.sebelum ada individu, harus ada telur terlebih dahulu
E.kehidupan ada karena telah ada kehidupan sebelumnya
21.
Teori asal usul kehidupan disusun
berdasarkan ........
A.pengamatan peristiwa yang sedang terjadi
B.hipotesis terhadap kemungkinan yang akan terjadi
C.analisis data peristiwa masa lampau
D.kenyataan kehidupan yang ada sekarang
E.hipotesis terhadap keadaan bumi saat ini
22.
Dalam menjawab permasalahan tentang
asal-usul, kehidupan, eksperimen siapakah yang cara pelaksanaannya cermat jika
ditinjau dari metode ilmiah ........
A.Harold Urey
B.Stanley Miller
C.Francesco Redi
D.Lazarro Spallanzani
E.Louis Pasteur
URAIAN
1. Apakah yang dimaksud dengan evolusi?
2. Apakah yang dimaksud dengan seleksi alam?
3. Sebutkan prinsip-prinsip hukum
Hardy-Weinberg!
4. Jika frekuensi perempuan buta warna adalah
100 dari 10.000 orang. Berapakah banyaknya perempuan normal yang heterozigot
dalam populasi tersebut?
5. Sebutkan beberapa tokoh yang memengaruhi
teori evolusi Darwin!
Dafttar
pustaka
Kamus
bahasa indonesia
https://www.mikirbae.com/2016/03/macam-macam-evolusi.html
https://tutorialbahasainggris.co.id/evolusi-pengertian-jenis-dan-perkembangannya-lengkap/
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/anak-ipa-yuk-belajar-biologi-tentang-teori-evolusi/#:~:text=Evolusi%20organik%20(evolusi%20biologis)%20merupakan,usul%20spesies%20dan%20hubungan%20kekerabatannya.
https://www.an1mage.org/2017/09/stanley-miller-eksperimen-awal-mula.html
https://www.quipper.com/id/blog/un/biologi-un-sma/ini-teori-evolusi-biologi-yang-mudah-dipahami/#:~:text=Teori%20Evolusi%20Kimia%20Menurut%20Harold,CO2)%20yang%20semuanya%20berbentuk%20uap.
Starr, Cecie dkk. 2012. Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk
Hidup Edisi 12. Jakarta: Salemba Teknika.
Arumingtyas, Laras Estri, Sri Widyarti, dan Sri Rahayu. 2011. Biologi
Molekular Prinsip Dasar Analisis. Jakarta: Erlangga.
Kunci Latihan
soal A1
1.A 2.B 3.C 4.B 5.C 6.E 7.A 8.C 9.C 10.D 11.C 12.C
13.D 14.C 15.A 16.B 17.E 18.A 19.B 20.E
Kunci Latihan soal A2
1.e 2.b
3.b 4.a 5.c 6.d
7.c 8.e 9.e 10.a 11.a
12.e 13.e 14.e 15.b
16.b
17.c 18.e
19.e 20.e 21.b
22.b
Essay
1.
Evolusi adalah proses
perubahan struktur makhluk hidup dari bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang lebih kompleks dan
berlangsung dari generasi ke generasi
dalam jangka waktu yang sangat lama.
2.
Seleksi alam adalah
seleksi lingkungan terhadap individu yang ada di dalamnya. Individu yang dapat menyesuaikan diri dengan alam lingkungannya akan bertahan hidup,
sedangkan yang tidak dapat menyesuaikan
diri akan musnah.
3. Hukum
Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi gen akan tetap jika
a. populasi cukup besar
b. tidak ada migrasi
c. tidak terjadi mutasi
d. reproduksi berlangsung
secara acak
4. Diketahui:
Jadi, jumlah perempuan normal heterozigot adalah 0,18 × 10.000 = 1.800 orang.
5. Teori evolusi Darwin dilhami oleh
pendapat beberapa orang, antara lain Jean Baptiste
Lamarck, Sir Charles Lyell, Afred Russel Wallace, dan Thomas Robert Malthus.